Jumat, 11 Desember 2015

MORAL DAN AKHLAK

I.           PENGERTIAN DARI MORAL, AKHLAK, KRISIS MORAL DAN AKHLAK


Moral adalah merupakan pengetahuan atau wawasan yang menyangkut budi pekerti manusia yang beradab. Moral juga berarti ajaran yang baik, buruknya perbuatan dan kelakuan. Moralisasi yaitu uraian (pandangan dan ajaran) tentang perbuatan serta kelakuan yang baik. Menurut asalusul katanya “moral” berasal dari kata mores dari bahasa Latin, lalu kemudian diartikan atau di terjemahkan jadi “aturan kesusilaan” ataupun suatu istilah yang digunakan untuk menentukan sebuah batas-batas dari sifat peran lain, kehendak, pendapat atau batasan perbuatan yang secara layak dapat dikatakan benar, salah, baik maupun buruk.
Sedangkan Akhlak secara terminologi berarti tingkah laku seseorang yang didorong oleh suatu keinginan secara sadar untuk melakukan suatu perbuatan yang baik. Akhlak merupakan bentuk jamak dari kata khuluk, berasal dari bahasa Arab yang berarti perangai, tingkah laku, atau tabiat.
Dan Krisis Moral dan Akhlak adalah suatu keadaan dimana seseorang yang sudah tidak mempunyai moral dan akhlak yang baik. Disini krisis moral dan akhlak berpengaruh penting dalam kesuksesan seseorang dalam bertindak.

II.           TERJADINYA PENYIMPANGAN MORAL DAN AKHLAK

Moral dan akhlak itu sangat penting bagi masyarakat karena jika tidak adanya moral dan akhlak dalam suatu diri manusia itu akan menyebabkan moral dan akhlak menjadi rusak. Saat ini krisis moral dan akhlak semakin bertambah luas dari waktu ke waktu itupun karena kurangnya moral dan akhlak yang baik di dalam diri manusia itu sendiri dan juga etika. Penyimpangan moral dan akhlak itu terjadi tidak hanya pada orang dewasa tetapi juga anak-anak, remaja pun ikut ambil alih dalam krisis moral dan akhlak tersebut. Moral melibatkan pemikiran, perasaan dan tingkah laku yang sesuai Ataupun sebaliknya pada pandangan masyarakat. Ia mempunyai kaitan dengan hubungan intrapersonal dan interpersonal manusia. Moral dan akhlak beda tipis karena sama-sama tentang perilaku manusia tetapi moral lebih kepada perilaku yang baik dan buruk sedangkan akhlak hanya yang baik saja.


III.        PENYEBAB TERJADINYA KRISIS MORAL DAN AKHLAK

A.    Krisis akhlak dan moral terjadi karena longgarnya pegangan terhadap agama atau bisa disebut lemahnya iman yang menyebabkan hilangnya pengontrol diri dari dalam (self control). Selanjutnya alat pengontrol perpindahan kepada hukum dan masyarakat. Namun karena hukum dan masyarakat juga sudah lemah, maka hilanglah seluruh alat kontrol. Akibatnya manusia dapat berbuat sesuka hati dalam melakukan pelanggaran tanpa ada yang menegur.
B.     Pengaruh teknologi yang semakin maju dan berkembang mengakibatkan masyarakat atau manusia menjadi lebih menutup diri dan jarang berkomunikasi kepada seseorang. Dan pengaruh teknologi yang semakin maju menjadikan wadah bagi seseorang untuk melakukan kejahatan lewat teknologi tersebut
C.     Krisis akhlak dan moral terjadi karena pembinaan moral yang dilakukan oleh orang tua, sekolah dan masyarakat sudah kurang efektif. Bahwa penanggung jawab pelaksanaan pendidikan di negara kita adalah keluarga, masyarakat dan pemerintah. Ketiga institusi pendidikan sudah terbawa oleh arus kehidupan yang mengutamakan materi tanpa diimbangi dengan pembinaan mental spiritual.
D.    Krisis akhlak dan moral terjadi karena derasnya arus budaya hidup materialistik, hedonistik dan sekularistik. Derasnya arus budaya yang demikian didukung oleh para penyandang modal yang semata-mata mengeruk keuntungan material dengan memanfaatkan para remaja tanpa memperhatikan dampaknya bagi kerusakan akhlak dan moral para generasi penerus bangsa.
E.     Yang terakhir karena faktor dari pengaruh lingkungan itu sendiri. Itu juga menjadi pengaruh besar kepada akhlak dan moral seseorang.


IV.        SOLUSI MENGATASI KRISIS MORAL DAN AKHLAK

A.  Memperkokoh keimanan atau akidah kepada Tuhan dengan jalan memberikan ilmu tentang agama, baik yang dilakukan di rumah, kampus dan masyarakat, sehingga selalu terikat dan mau menyesuaikan diri dengan ketentuan Tuhan.
B.Membatasi pergaulan bebas, lebih membatasi pergaulan yang bersifat negatif atau penyimpang dari moral dan akhlak karena pergaulan dapat berdamoak negatif jika kita tidak dapat membatasinya.
C.Mewujudkan lingkungan yang religius, baik melalui bahan bacaan, tontonan maupun lingkungan pergaulan, sehingga pengaruh dari lingkungan tersebut akan membuat manusia terbentuk menjadi orang yang memiliki kepribadian yang religius.

D.  Lebih menambah wawasan teknologi yang lebih maju dan selalu memikir dua kali dalam bertindak. Karena pada dasarnya teknologi yang maju menjadi wadah seseorang dalam bertindak kejahatan jadi lebih spekulatif dalam memilih teknologi dan membentengi diri dari pengaruh teknologi yang jahat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar